Bandwith pada jaringan
1. Parameter dalam menentukan estimasi penggunaan bandwidth dalam jaringan
Estimasi bandwidth untuk jaringan adalah salah satu faktor penting dalam merancang dan memelihara LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) yang baik selain Network Devide dan teknologi jaringan yang digunakan, karena antara satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi baik dari segi kinerja mapun hasilnya.
Bandwidth adalah salah satu dari elemen-elemen desain jaringan yang biasanya dioptimalkan dengan cara terbaik dengan mengkonfigurasi jaringan secara benar dari terminal luar. Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang terhubung ke jaringan. Bandwidth biasanya diekspresikan dalam istilah bit per secont (bps), atau kadangkala byte per secont (Bps).
Bandwidth jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk memahami perbedaan antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya. Misalnya, jaringan Ethernet Gigabit 1000 BASE-T (yang menggunakan kabel UTP-unshielded twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s), tapi level ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena perangkat keras (Network Device) dan sistem perangkat lunak yang digunakannya. Inilah yang menjadi tantangan dalam menghitung bandwidth.
Adapun parameter dalam menentukan Estimasi penggunaan Bandwidth adalah:
- Jumlah PC Client pada masing-masing distrik
- Batas bandwidth yang digunakan
- Aplikasi apa saja yang dijalankan, dan bagaimana performa service-level agreement (SLA) untuk aplikasi-aplikasi tersebut.
Cara untuk memperkirakan seberapa besar kebutuhan bandwidth adalah dengan:
Bandwidth yang dibutuhkan = jumlah PC (User) x batas bandwidth
2. Perbedaan bandwidth dan throughput pada jaringan
Bandwidth dan throughput adalah dua istilah yang sering digunakan dalam konteks jaringan komputer. Meskipun keduanya berhubungan dengan pemindahan data melalui jaringan, sebenarnya ada perbedaan antara kedua konsep ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara bandwidth dan throughput dengan penjelasan yang lengkap.
Bandwidth
Bandwidth adalah ukuran kapasitas maksimum transfer data yang dapat dilakukan dalam jaringan komputer. Dalam istilah sederhana, bandwidth dapat dianggap sebagai lebar pipa yang digunakan untuk mengirimkan data. Semakin lebar pipa, semakin banyak data yang dapat dikirimkan dalam waktu yang sama. Bandwidth diukur dalam bit per detik (bps) dan dapat memiliki nilai yang bervariasi, mulai dari beberapa kilobit per detik (Kbps) hingga gigabit per detik (Gbps).
Ketika kita berbicara tentang bandwidth, kita mengacu pada kapasitas maksimum jaringan untuk mengirimkan data. Ini berarti bahwa nilai bandwidth tergantung pada spesifikasi jaringan, termasuk jenis teknologi jaringan yang digunakan dan perangkat keras yang mendukungnya. Pada dasarnya, bandwidth adalah ukuran teoritis yang menentukan berapa banyak data yang dapat dikirimkan dalam satu waktu.
Throughput
Sementara bandwidth mengacu pada kapasitas maksimum jaringan, throughput merujuk pada jumlah data yang berhasil ditransfer atau diterima melalui jaringan dalam periode waktu tertentu. Dalam istilah sederhana, throughput dapat dianggap sebagai seberapa efisien pipa tersebut digunakan dalam mentransfer data.
Throughput diukur dalam bit per detik (bps) dan sering kali lebih rendah dari nilai bandwidth karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan, seperti keadaan jaringan yang ramai atau adanya gangguan. Hal ini berarti bahwa jumlah data yang sebenarnya dapat dikirim melalui jaringan pada suatu waktu mungkin lebih rendah dari bandwidth teoritis.
Throughput juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ukuran paket data, latensi jaringan, dan protokol yang digunakan dalam jaringan. Dalam beberapa kasus, throughput dapat mencapai tingkat yang mendekati bandwidth teoritis, terutama jika jaringan tidak terlalu sibuk dan tidak ada faktor lain yang membatasi kinerja jaringan.
Perbedaan antara Bandwidth dan Throughput
Sekarang, kita dapat merangkum perbedaan antara bandwidth dan throughput sebagai berikut:
- Bandwidth adalah kapasitas maksimum jaringan komputer untuk mengirimkan data, sedangkan throughput adalah jumlah data yang berhasil ditransfer dalam periode waktu tertentu.
- Bandwidth diukur dalam bit per detik (bps), sedangkan throughput juga diukur dalam bit per detik (bps).
- Bandwidth adalah ukuran teoritis, sedangkan throughput adalah ukuran praktis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti keadaan jaringan dan protokol yang digunakan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi bandwith dan throughput pada jaringan
Beberapa faktor yang mempengaruhi bandwidth adalah:
- Kapasitas Kabel Jaringan: Kapasitas kabel jaringan dapat mempengaruhi bandwidth. Semakin besar kapasitas kabel, semakin besar juga bandwidth yang bisa ditransfer melalui jaringan. Jaringan dengan kabel serat optik memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan kabel tembaga.
- Jumlah Pengguna: Jika terlalu banyak pengguna yang menggunakan jaringan secara bersamaan, hal ini dapat mempengaruhi bandwidth. Semakin banyak pengguna yang mengakses jaringan, semakin kecil bandwidth yang tersedia untuk masing-masing pengguna.
- Protokol Jaringan: Protokol jaringan yang digunakan juga dapat mempengaruhi bandwidth. Beberapa protokol memiliki overhead yang lebih tinggi, membutuhkan lebih banyak data untuk
- Perangkat Jaringan: Jenis dan kualitas perangkat jaringan yang digunakan juga mempengaruhi bandwidth. Perangkat yang lebih baru dan lebih canggih dapat mendukung kecepatan transfer data yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan bandwidth yang tersedia.
- Jarak Fisik: Jarak antara pengirim dan penerima data juga dapat mempengaruhi bandwidth. Semakin jauh jaraknya, semakin besar kemungkinan terjadinya kehilangan data atau penurunan kualitas sinyal, yang pada gilirannya dapat mengurangi bandwidth yang tersedia.
Faktor yang mempengaruhi Throughput adalah:
- Latency: Latency adalah waktu yang dibutuhkan untuk data bergerak dari satu titik ke titik lain di jaringan. Semakin rendah latency, semakin cepat data dapat ditransfer, sehingga meningkatkan throughput.
- Kualitas Jaringan: Kualitas jaringan juga mempengaruhi throughput. Jaringan yang stabil dan memiliki sedikit gangguan akan memiliki throughput yang lebih tinggi, karena data dapat ditransfer dengan lebih lancar.
- Jumlah Pengguna: Seperti pada faktor bandwidth, jumlah pengguna juga dapat mempengaruhi throughput. Jika terlalu banyak pengguna yang menggunakan jaringan secara bersamaan, throughput dapat menurun karena adanya persaingan yang lebih besar untuk mendapatkan bandwidth yang tersedia.
- Tipe Aplikasi: Jenis aplikasi yang digunakan juga dapat mempengaruhi throughput. Aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi, seperti streaming video atau transfer file besar, membutuhkan throughput yang besar untuk beroperasi dengan lancar.
- Keamanan Jaringan: Tindakan keamanan yang diterapkan pada jaringan juga dapat mempengaruhi throughput. Metode enkripsi yang kompleks atau firewall yang ketat dapat memperlambat throughput karena membutuhkan waktu tambahan untuk memproses data.
4. Bagaimana cara memperkirakan seberapa besar kebutuhan bandwith?
Cara mudah memperkirakan kebutuhan bandwidth kita adalah dengan menggunakan rumus sederhana, yaitu:
Kebutuhan Bandwidth = (Jumlah Pengguna x Penggunaan Rata-rata) + Overhead
Berikut keterangan untuk rumus di atas:
- Jumlah pengguna: Jumlah orang yang akan menggunakan jaringan.
- Penggunaan rata-rata: Perkiraan besarnya data yang akan digunakan oleh setiap pengguna dalam satu periode waktu tertentu.
- Overhead: Tambahan bandwidth yang dibutuhkan untuk mengatasi data yang tidak terduga atau protokol komunikasi.
Contoh Penggunaan Rumus untuk Menghitung Kebutuhan Bandwidth
Misalnya, kita memiliki bisnis kecil dengan 20 pengguna yang akan menggunakan jaringan. Setiap pengguna diperkirakan akan mengirimkan dan menerima data sebesar 5 Mbps. Kita juga harus menyediakan overhead sebesar 10% dari kebutuhan bandwidth. Maka perhitungan kebutuhan bandwidth adalah:
Kebutuhan Bandwidth = (20 x 5 Mbps) + (0.10 x (20 x 5 Mbps)) = 100 Mbps + 10 Mbps = 110 Mbps
Dalam contoh ini, kita membutuhkan bandwidth sebesar 110 Mbps untuk mendukung jaringan yang kita butuhkan.
5. Mengapa bandwith menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan?
Bandwidth menjadi parameter penting dalam menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan karena beberapa alasan:
- Kapasitas Data: Bandwidth mengukur jumlah data yang dapat ditransfer dalam satu waktu. Semakin tinggi bandwidth, semakin banyak perangkat yang dapat terhubung dan beroperasi secara bersamaan tanpa mengalami penurunan performa.
- Kinerja Jaringan: Dengan mengetahui bandwidth, kita bisa memperkirakan seberapa banyak perangkat yang bisa digunakan tanpa menyebabkan kemacetan atau latensi tinggi. Jika jumlah perangkat melebihi kapasitas bandwidth, kinerja jaringan bisa terganggu.
- Perencanaan Sumber Daya: Bandwidth membantu dalam merencanakan dan mendesain infrastruktur jaringan. Ini mencakup pemilihan router, switch, dan akses point yang sesuai untuk mendukung jumlah pengguna yang diinginkan.
- Skalabilitas: Memahami bandwidth juga penting untuk skalabilitas. Jika ada rencana untuk menambah lebih banyak perangkat di masa depan, perhitungan bandwidth yang akurat akan membantu menentukan apakah infrastruktur saat ini cukup atau perlu ditingkatkan.
- Kualitas Layanan: Dalam aplikasi yang memerlukan kualitas layanan tinggi (seperti video streaming atau konferensi video), bandwidth menjadi faktor kritis. Jika bandwidth tidak mencukupi, akan ada penurunan kualitas yang signifikan.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, bandwidth membantu memastikan bahwa jaringan dapat beroperasi dengan efisien dan memenuhi kebutuhan pengguna.
6. Berikan simple queues!
Buka Winbox, pilih menu Simple Queues seperti berikut
Lalu tambahkan queue baru sesuai target yang ingin dibatasi kecepatan / bandwidth nya, misal disini LewatOnline.com menargetkan sebuah user PC 1 dengan IP address 192.168.10.10 maka tinggal masukan:
- Name: PC 1 (Sesuai keinginan)
- Target: 192.168.10.10 (IP Target)
- Target Upload: 10M (Sesuai keinginan)
- Target Download: 10M (Sesuai keinginan)
Selain bisa manargetkan berdasarkan IP, kita juga bisa melimit bandwidth berdasarkan interface yang ada, misal disini LewatOnline.com ingin membatasi bandwidth atau kecepatan Wifi pada jaringan Mikrotik maka tinggal pilih target wlan1 seperti berikut:
Atau berdasarkan IP Network sebuah jaringan secara keseluruhan dengan memasukan alamat jaringan sebagai contohnya 192.168.20.0/24 seperti berikut:
Untuk target, kita juga dapat memasukan beberapa target (IP, Network, dan Interface) sekaligus ke dalam satu queue jika memang bandwidth yang ingin diberikan sama seperti berikut:





Komentar
Posting Komentar